Apa sih itu komunikasi? Pentingnya ilmu komunikasi itu apa?
Mengapa kita mempelajari ilmu komunikasi?
Setiap hari kita berkomunikasi
dengan orang-orang yang ada disekitar kita , jadi kemampuan berkomunikasi
dengan baik (komunikatif) adalah hal penting dalam kehidupan sehari-hari kita.
Sering kita salah bicara saat hendak mengutarakan sesuatu, dan kemudian
hasilnya pun jauh dari yang kita inginkan.
Bukan hanya bagaimana kita dapat menyusun kalimat dengan baik, dalam berkomunikasi kita juga harus mampu mengucapkan kalimat itu dengan tepat. Jika kita salah mengucapkannya atau intonasinya tidak cocok, maka lawan bicara kita akan mengartikan lain kalimat yang kita ucapkan.
Jadi Komunikasi yang baik sangat lah penting dalam berinteraksi antar personal maupun antar masyarakat agar terjadi keserasian dan mencegah konflik dalam lingkungan masyarakat
Bukan hanya bagaimana kita dapat menyusun kalimat dengan baik, dalam berkomunikasi kita juga harus mampu mengucapkan kalimat itu dengan tepat. Jika kita salah mengucapkannya atau intonasinya tidak cocok, maka lawan bicara kita akan mengartikan lain kalimat yang kita ucapkan.
Jadi Komunikasi yang baik sangat lah penting dalam berinteraksi antar personal maupun antar masyarakat agar terjadi keserasian dan mencegah konflik dalam lingkungan masyarakat
Tujuan dari kita mempelajari ilmu
komunikasi adalah agar :
- Memiliki kemampuan penguasaan dalam bidang analisis.
- Memiliki pengetahuan yang baik tentang kelembagaan
- Mampu menerjemahkan konsep-konsep pem-bangunan dalam bahasa yang praktis dan mudah diserap.
- Mampu memahami tingkah laku manusia, me-miliki adaptabilitas, keluwesan keinovatifan da-lam berpikir dan bersikap.
- Memiliki pendekatan kreatif dalam pemecahan masalah.
- Tanggap dan peka terhadap perkembangan lingkungan.
Ilmu adalah
seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman
manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi
agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan
membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari
keterbatasannya. Adapun
pengertian ilmu dalam dunia ilmiah adalah:
1.
Ilmu harus
merupakan sesuatu pengetahuan yang didasarkan pada logika
2.
Ilmu harus
terorganisasikan secara sistematik
3.
Ilmu harus
berlaku umum
Ilmu bukan sekedar
pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan
teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat
metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu.
Dipandang dari sudut
filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai
pengetahuan yang dimilikinya. Di dunia ini banyak sekali macam-macam ilmu,
diantaranya ilmu kedokteran, ilmu social, ilmu politik,ilmu komunikasi , dan
ilmu lainnya.
Ilmu komunikasi pada dasarnya adalah pengetahuan tentang peristiwa
komunikasi yang diperoleh melalui suatu penelitian tentang system,proses,dan
pengaruhnya yang dilakukan secara rasional dan sistematik serta kebenarannya
dapat diuji dan digeneralisasikan.
Ada dua macam jenis
komunikasi, yaitu komunikasi
verbal dan nonverbal. Komunikasi
verbal adalah komunikasi berupa kata-kata atau bahasa. Seiring
perkembangannya, komunikasi verbal menjadi komunikasi yang sering dilakukan
manusia. Namun demikian tidak semua hal dapat dikomunikasikan dengan hanya
menggunakan bahasa verbal. Disinilah diperlukan komunikasi nonverbal yang merupakan komunikasi
berupa lambing atau symbol.
Berikut
ini beberapa contoh komunikasi verbal:
·
Melakukan
percakapan secara lansung bertatap muka.
·
Mendengarkan
berita atau cerita, baik secara lansung ataupun melalui media.
·
Melakukan
panggilan lewat telepon.
·
Interaksi
guru atau dosen dengan murid mahasiswa saat mengajar.
·
Aktivitas jual
beli, antara penjual dan pembeli.
Adapun
contoh komunikasi nonverbal adalah dibawah ini:
·
Bahasa
tubuh seperti bersalaman,sentuhan,anggukan kepala,dll.
·
Ekspresi
wajah seperti senyum, tertawa,mengkerut,dll
·
Simbol-simbol
atau lambing-lambang seperti pakaian seragam yang menunjukkan identitas si
pemakai.
Persepsi
Inti Komunikasi
Komunikasi merupakan
ilmu pengetahuan social yang tidak bisa lepas dari apa yang disebut persepsi,
yang merupakan inti dari komunikasi. Hal tersebut menggambarkan definisi ilmu komunikasi.
Menurut
Kenneth A Sereno dan Edward M Bonaken dalam buku Ilmu Komunikasi, persepsi
adalah sarana yang memungkinkan kita memperoleh kesadaran akan sekeliling dan
lingkungan kita. Persepsi juga mempunyai arti proses internal yang memungkinkan kita memilih,
mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita, dimana
proses tersebut mempengaruhi perilaku kita. Persepsi disebut inti dari
komunikasi karena jika persepsi kita tidak akurat, tidak mungkin dapat
berkomunikasi dengan efektif. Persepsilah yang menentukan kita memilih suatu
pesan dan mengabaikan pesan yang lain.
Ada
dua macam persepsi manusia, yaitu persepsi internal dan eksternal. Atau lebih sederhananya yaitu
persepsi terhadap objek atau lingkungan fisik dan persepsi terhadap manusia.
Persepsi terhadap manusia lebih sulit dan kompleks, mengingat manusia memiliki
sifat dinamis. Persepsi meliputi penglihatan melalui pengindraan, yaitu indra
peraba, indra penglihat, indra pencium, indra pengecap, dan indra pendengar.
Praktiknya setiap orang meiliki persepsi yang berbeda, karenannya atensi
(perhatian) setiap orang berbeda terhadap sesuatu yang harus diresponnya
berbeda-beda.
Tips
berkomunikasi dengan Baik dan Efektif:
1.
Pastikan
dengan baik apa yang akan anda komunikasikan.
2.
Kontrol
gerakan tubuh anda.
3.
Perhatikan
siapa yang akan anda ajak untuk berkomunikasi.
4.
Pilih
bahasa atau symbol yang baik untuk pesan yang akan anda sampaikan.
5.
Pilihlah
bahasa yang mudah dimengerti oleh lawan bicara atau audiens anda
6.
Jika
menggunakan symbol, pilih symbol yang jelas dan tepat untuk pesan yang ingin
anda sampaikan.
Faktor yang mempengaruhi komunikasi
diantaranya :
Latar belakang budaya.
Interpretasi
suatu pesan akan terbentuk dari pola pikir seseorang melalui kebiasaannya,
sehingga semakin sama latar belakang budaya antara komunikator dengan komunikan
maka komunikasi semakin efektif.
Ikatan kelompok atau group
Nilai-nilai
yang dianut oleh suatu kelompok sangat mempengaruhi cara mengamati pesan.
Harapan
Harapan
mempengaruhi penerimaan pesan sehingga dapat menerima pesan sesuai dengan yang
diharapkan.
Pendidikan
Semakin
tinggi pendidikan akan semakin kompleks sudut pandang dalam menyikapi isi pesan
yang disampaikan.
Situasi
Perilaku
manusia dipengaruhi oleh lingkungan/situasi.
Model-model
Komunikasi
Dari berbagai
model komunikasi yang sudah ada, di sini akan dibahas tiga model paling utama,
serta akan dibicarakan pendekatan yang mendasarinya dan bagaimana komunikasi
dikonseptualisasikan dalam perkembangannya.
Model Komunikasi Linear
Model komunikasi ini
dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical of Communication.
Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai proses linear karena tertarik pada
teknologi radio dan telepon dan ingin mengembangkan suatu model yang dapat
menjelaskan bagaimana informasi melewati berbagai saluran (channel). Hasilnya
adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (linear communication model).
Pendekatan ini terdiri atas beberapa elemen kunci: sumber (source),
pesan (message) dan penerima (receiver). Model linear berasumsi
bahwa seseorang hanyalah pengirim atau penerima.Tentu saja hal ini
merupakan pandangan yang sangat sempit terhadap partisipan-partisipan dalam
proses komunikasi.
Model Interaksional
Model
interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan
pada proses komunikasi dua arah di antara para komunikator.Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada
penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan
bahwa komunikasi selalu berlangsung. Para peserta komunikasi menurut
model interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya
melalui interaksi sosial, tepatnya melalui pengambilan peran orang lain. Patut
dicatat bahwa model ini menempatkan sumber dan penerima mempunyai kedudukan
yang sederajat. Satu elemen yang penting bagi model interkasional
adalah umpan balik (feedback), atau tanggapan terhadap suatu
pesan.
Model transaksional
Model komunikasi
transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970. Model ini
menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara
terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi.Komunikasi
bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima
sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang
terjadi. Model transaksional berasumsi bahwa saat kita terus-menerus
mengirimkan dan menerima pesan, kita berurusan baik dengan elemen verbal dan
nonverbal. Dengan kata lain, peserta komunikasi (komunikator) melalukan proses
negosiasi makna.